Prosedur Rujuk di KUA
Pasal 29
1. Suami dan Istri yang akan melaksanakan rujuk, memberitahukan kepada PPN secara tertulis dengan dilengkapi akte cerai/talak.
2. PPN atau Petugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 3 Ayat (2) memeriksaan, meneliti dan menilai syarat-syarat rujuk.
3. Suami mengucapkan ikrar rujuk di hadapan PPN atau Penghulu atau Pembantu PPN
4. PPN mencatat peristiwa rujuk dalam akta rujuk yang ditandatangani oleh suami, istri, saksi-saksi, dan PPN
Pasal 30
1. Kutipan buku pencatatan rujuk adalah sah apabila ditandatangani oleh Kepala KUA sebagai PPN
2. Kutipan buku catatan rujuk segera diberikan kepala suami dan istri setelah akte rujuk disahkan.
3. KUA menyampaikan pemberitahuan rujuk kepada pengadilan untuk pengambilan buku nikah
Proses pencatatan rujuk adalah sebagai berikut :
Orang yang akan rujuk, harus datang bersama istrinya ke Kantor Urusan Agama yang mewilayahi tempat tinggal istri, dengan membawa dan menyerahkan surat-surat sebagai berikut :
- Foto Copy KTP dan Kartu Keluarga (KK) masing-masing 1 (satu) lembar.
- Surat Keterangan untuk rujuk dari Kepala Desa/Lurah tempat berdomisili (blanko model R1).
- Akta Cerai asli beserta lampiran putusan dari Pengadilan Agama.
Sebelum rujuk dicatat akan diperiksa terlebih dahulu : Apakah suami yang akan
merujuk itu memenuhi syarat-syarat rujuk. Apakah rujuk yang akan dilakukan itu
masih dalam masa iddah talak raj’i. Apakah perempuan yang akan dirujuk itu
bekas istrinya. Apakah ada persetujuan bekas istri.